Sabtu, 09 November 2013

JAMINAN MUTU RADIOLOGI

PROSES MANAJEMEN DARI MUTU YANG SPESIFIK



Proses 10 Langkah dari JCAHO
Pada tahun 1985 JCAHO memperkenalkan 10 langkah proses pemantauan dan evaluasi sebagai mekanisme untuk akreditasi yang memuaskan. 10 Langkah tersebut adalah :
1.   Menentukan Tanggung Jawab
               Pada QA, direktur medis adalah yang akhirnya bertanggung jwab, tetrapi tugas ini biasanya didelegasikan kepada supervisor atau pelaksana QA. Pada CQI, kedua komite intradepartemen dan interdepartemen bekerja sama dengan partisipasi manajemen Rumah Sakit.


2.   Menggariskan scope perawatan dan pelayanan
               Pada model QA, ada daftar pelayanan utama departemen tertentu (jenis-jenis imaging yang ditawarkan, jenis-jenis pasien yang dilayani, kredensial staff, dll), sedangkan dengan CQI didefiniskan scope perawatan atau pelayanan Rumah Sakit secara keseluruhan.
3.   Mengidentifikasikan aspek-aspek penting dari perawatan dan pelayanan
               Pada QA, ditentukan tugas-tugas atau fungsi departemen tertentu, dengan penekanan pada volume tinggi (foto thorax,), resiko tinggi (interprestasi mammografi dan angiografi) dan resiko tinggi/cenderung  bermasalah (IVP dan pemeriksaan-pemeriksaan yang memerlukan kontras media IV). Dengan CQI, seluruh Rumah Sakit menentukan fungsi-fungsi kunci yang harus dipantau. Ini harus meliputi fungnsi-fungsi penting yang berhubungan dengan pasien, kepemimpinan, penggunaan obat, penggunaan darah dan komponen-komponen darah, dan penentuan kelayakan pasien masuk Rumah Sakit serta perawatan selanjutnya.
4.   Mengidentifikasi indicator-indicator
               JCAHO mendefinisikan indicator sebagai suau ukuran proses atau outcome yang valid dan dapat dipercaya yang berhubungan dengan satu atau lebih dimensi kinerja.
               Ada 2 jenis indicator yang penting, yaitu :
·      Indicator event sentimental
            Suatu indicator event sentimental menunjukan suatu event atau fenomenom individual yang cukup bermakna untuk mencetuskan pembahasanya lebih lanjut setiap kali muncul. Sebagian besar event ini tak diinginkan dan jarang terjadi, seperti kematian selama proses pemeriksaan diagnostik akibat reaksi kontras media.
·      Indicator data kelompok
            Suatu indicator data kelompok merupakan suatu proses atau outcome yang berhubungan dengan banyak hal. Ini dapat sering terjadi dan dapat diinginkan atau tidak diingikan. Contohnya jumlah section caesarea dan jumlah kesalahan pengobatan yang dilaporkan.
               Dengan QA, setiap departemen menentukan indicator sendiri-sendiri, sedangkan dengan CQI, suatu interdisiplin menentukan indicator yang terfocus lebih pada proses perawatan.
               Dimensi utama indicator kinerja meliputi :
·      Kelayakan perawatan : apakah jenis perawatan tersebut memang diperlukan.
·      Kesinambungan perawatan : sampai seberapa jauh perwatan tersebut dikoordinasikan di antara para dokter dan/atau organisasi.
·      Efektifitas perawatan :tingkat keuntungan bila pelayanan dilakukan di lingkungan yang biasa oleh para dokter rata-rata untuk pasien-pasien tertentu, seperti didefiniskan olek KN Efikasi perawatan : tingkat keuntungan yang diharapkan bila pelayanan perawatan dilakukan pada kondisi yang ideal dan lingkungan yang sebaik mungkin. Sebagian besar system pelayanan kesehatan memberikan pelayanan yang berada di antara efektivitas dan efikasi. QA mencoba  merubah efektivitas menjadi efikasi, sedangkan CQI  selangkah lebih maju dengan memungkinkan perbaikan berkelanjutan setelah efektivitas tercapai.
·      Efisiensi perawatan : mutu perawatan tertinggi yang diberikan dalam waktu paling singkat, baiaya paling rendah, dan dengan autcome yang positif untuk kondisis pasien.
·      Respek dan perhatian : menunjukan seberpa baiknya pasien diberlakukan selama pemberian pelayana perawtan kesehatan, tingkat kepuasan pasien dan bagaimana keluhan-keluhan ditangani oleh staf manajemen.
·      Keamanan di lingkungan  perawtan : meliputi peralatan, peringatan univesal, dan kompetensi staf.
·     Waktu perawatan : pemberian pelayanan kesehatan dalam waktu yang wajar, dengan waktu tunggu yang dimulai.
·     Biaya perawatan : biaya pelayanan kesehatan yang wajar sesuai dengan pasar.
·     Ketersediaan perawatan : tersedianya fasilitas klinik jenis pelayanan atau prosedur yang diperlukan oleh pasien.
5.   Mengembangkan cara untuk mencetuskan evaluasi
               Pada QA, suatu ambang diidentifikasi utnuk setiap indicator. JCAHO mengidentifikasi suatu ambang sebagai tingkat kinerja pra pengembangan yang diterapkan pada suatu indocator spesifik. Ambang dapat ditentukam secara internal (berdasarkan kinerja yang lalu) atau secara eksternal (berdasarkan peraturan pemerintah atau gudeline profesional seperti dari JCAHO). Selama indicator berada dibawah ambang pada suatu event atau kondisi yang negatif, tidak diperlukan tindak lanjut atau evaluasi. Untuk suatu kondisi atau event yang sangat diinginkan, ambang ditentukan pada 100%. Pada CQI, tim interdisiplin menggunakan metoda statistik  untuk menentukan tingkat atau pola yang mencetuskan evaluasi.
6.   Pengumpulan dan pengaturan data
            Dengan QA, departemen menentukan protokol untuk pengumpulan data. Pertama, ditentukan metode pengumpulan.
               Pilihan untuk pengumpulan data meliputi :
a  Survei dan quisioner pasien. Ini harus dikirim kepada pasien 3 – 7 hari setlah pulang atau hari pada pelayanan utnuk pasien rawat jalan.
a  Rekam medik pasien.
a  Laporan staf, ini meliputi catatan harian perawatan pasien, buku harian, laporan raeksi obat, laporan variasi pengobatan, dst.
a  Kelompok-kelompok focus. Ini meliputi tim-tim perbaikan mutu.
a  Data base komputer.
                  Selanjutnya ditentukan ukuran sample (berapa banyak pasien, kasus dan izin-izin lainnya). Kemudian ditentukan frekwensi pengumpulan (langsung, harian, mingguan, bulanan). Data langsung adalah data yang dikumpulkan bersamaan dengan waktu pelayanan. Data yang harus dikumpulkan atau dirpeoses secara kontinyu meliputi kematian pasien (bergantung pada campuran pasien dan faktor-faktor regional) dan komplikasi-komplikasi terapi yang serius. Frekwensi untuk pengumpulan data suatu indicator spesifik di review setiap tahun untuk menentukan apakah data tersebut mencakup secara memadai informasi yang diinginkan. Tugas akhir adalah menentukan bagaimana data tersebut akan dioleh untuk perbandingan dengan ambang. Dengan CQI, suatu tim interdisipliner menentukan protokol pengumpulan data dari berbagai area Rumah Sakit.
7.   Memulai evaluasi
               Dengan QA, staf mengevaluasi tingkat kinerja untuk suatu indicator dengan membandingkannya dengan tingkat ambang. Dengan CQI, pimpinan menentukan area-area utnuk evaluasi berdasarkan data yang dikumpulkan.
8.   Bertindak untuk memperbaiki perawatan dan pelayanan
               Dengan QA, individu-individu di evaluasi apakah mencapai tingkat ambang atau tidak, dan dilakukan tindakan perbaikan. Metode CQI, lebih melihat pada proses yang digunakan dalam memberikan perawtan atau pelayanan daripada individu.
9.   Penilaian efektivitas tindakan dan mempertahankan perbaikan.
               Metode QA, memeriksa apakah tinadkan yang dilakukan pada tingkat 8 efektif dalam memastikan mutu, sedangkan metode CQI memperlihatkan bahwa perbaikan terus dipertahankan. Dokumentasi metode-metode ini sangat penting.
10. Mengkomunikasikan hasilnya kepada individu-individu dan kelompok yang bersangkutan.
               Dengan metode QA, semua hasil harus diberikan kepada suatu komite QA dan kemudian dibagikan kepada staf departemen dan komite QA Rumah Sakit, sedangkan dengan CQI, semua hasil dilaporkan kepada pimpinan dan individu-individu lain yang terlibat.
               Suatu metode yang biasa untuk mempresentasikan hasil-hasil tersebut adalah dengan story board. Suatu story board dapat meringkas seluruh laporan atau prose dengan menggunakan foto – foto dan grafik, dan teks yang minimal.






SIKLUS JCAHO UNTUK PERBAIKAN KINERJA

      10 Langkah proses monitoring dan evaluasi JCAHO masih valid dan merupakan dasar dari “siklus untuk perbaikan kinerja”, yang mengidentifikasi desain, ukuran, penilaian, dan perbaikan langkah-langkah.
DESAIN
      Perencanaan dan implementasi yang sistematik merupakan kunci untuk mendesain setiap fungsi atau proses. Dalam mendesain dan merencanakan fungsi-fungsi dan proses-proses yang baru harus dipertimbangkan faktor-faktor beriku :
§  Tujuan organisai (misi), bagaimana ia meliaht dirinya dimasa depan (visi), dan strategi-strategi untuk melakukan misi dan mencapai misinya (rencana strategi).
§  Kebutuhan dan harapan pasien, staf, kreditor, dan pembayaran ( pelanggan dan pemasok).
§  Pengetahuan terkini mengenai aktivitas organisasi dan klinik, dari dalam dan luar organisasi.
§  Data terkini dan relevan.
§  Tersedianya sumber-sumber seperti dana, staf, dan peralatan.

UKURAN
      Ukuran didefiniskan oleh JCAHO sebagai kumpulan data yang valid dan dapat dipercaya untuk memperlihatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dan perbaikan kinerja.

PENILAIAN
      Penilian didefinisikan oleh JCAHO sebagai penterjemahan data yang dikumpulkan selama pengumpulan mejnadi informasi yang dapat digunakan untuk merubah proses dan memperbaiki kinerja. Penilaian yang baik biasanya memerlukan perbandingan data dengan referensi atau standar, meliputi :
Internal
§  Pola historic kerja dalam organisasi (juga disebut kinerja dasar). Ini  adalah perbandingan antar tingkat kinerja saat ini dengan tingkat kinerja sebelumnya, seperti membandingkan repeat rate departemen saat ini dengan tahun lalu.
§  Batas kinerja yang diinginkan. Populasi pasien dan dokter pengirim mengharapkan suatu tingkat kinerja tertentu. Ini harus dibandingkan dengan tingkat yang dicapai seperti yang diperlihatkan oleh data saat ini. Organisasi pelayanan kesehatan juga dapat mengembangkan batas-batas, target, dan spesifikasi sendiri yang dapat dibandingkan 

Eksternal
§  Guideline dan parameter praktis. Prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh organisasi dan profesional, panel ahli atau dokter-dokter intern, yang merupakan suatu konsesus mengenai cara-cara terbaik untuk diagnosis, terapi, atau prosedur. Ini biasa diuraikan dalam bentuk suatu critical path yang mengdokumentasikan terapi dasar atau urutan-urutan tindakan dalam usaha menghilangkan variasi yang tidak perlu.
§  Kumpulan data base referensi eksternal ini memungkinkan suatu organisasi membandingkan kinerjanya dengan kinerja organisasi lain, dengan menggunakan informasi seperti outcome pasien, biaya, lengh of stay (lama perawatan) untuk terapi tertentu, angka mortalitas, dan morbilitas dan lain-lainnya. Contohnya adalah JCAHO indicator measurement sistem (IMS). Dan data base pemerintah dan pihak ketiga.
§  Patokan/standar ini meliputi perbandigkan kinerja satu organisasi dengan yang lainnya tetapi terfokus pada proses kunci organisasi lain yang mencapai kinerja daripada angka-angka dan data statistik yang diperoleh dari kumpulan data base referensi eksternal.  

PERBAIKAN
      Sekali pengetahuan diperoleh dari pengukuran dan analisis, dapat dilakukan tindakan untuk memperbaiki proses dengan menyempurnakan atau mendesain kembali suatu proses utnuk memperbaiki tingkat kinerjanya. Siklus desian, pengukuran , penilain, dan perbaikan harus berulang terus menerus dalam program CQI.


     

METODE  MANAJEMEN MUTU DENGAN FOKUS PDCA

      Berikut ini adalah metode-metode manajemen mutu spesifik lainnya yang dapat diterima saat ini :
§  Pendekatan FOCUS – PDCA yang dilakuakn oleh hospital coorporation of america yang dikombinasikan dengan siklus Plan, Do, Check dan Act yang digunakan oleh Dening pada industri di Jepang.

    F Menemukan suatu masalah dan mendefiniskannya.
    O Menyususn tim dan bekerja untuk perbaikan.
    C Mengklarifikasi masalah dan pengetahuan terkini dari proses
    U Memahami masalah dan penyebab dari proses.
    S Memilih metode untuk memperbaiki proses.
    P Merencanakan untuk menerapkan suatu metode baru.
    D Melakukan penerapan dan mengukur perubahan.
    C Mencek hasil perubahan
   A Bertindak untuk mempertahankan perbaikan dan melanjutkan perbaikan.

§  Evalengical Health Sistem CQI Monitoring Sistem
§  FADE, yang diciptakan oelh Organizational Dynamics *suatu perusahaan konsultan swasta)

§  The Five Stage Plan yang dikembangkan olej Joiner & Assosciate (suatu kelompok konsultan mutu).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar